Buku Pelajaran Bahasa Indonesia – Mandarin oleh Liuliwaiyu
Belajar Bahasa Mandarin memang butuh waktu bertahun-tahun lamanya. Persiapan biaya kursusnya pun otomatis tidak sedikit. Tetapi, sebaiknya Anda jangan buru-buru patah semangat. Sebab, kurus bukan satu-satunya cara untuk bisa fasih berbahasa Mandarin. Anda bisa mempelajarinya secara autodidak berbekal buku pelajaran Bahasa Mandarin. Salah satu buku pelajaran Bahasa Mandarin yang wajib Anda miliki tentu saja kamus. Sebagaimana fungsi kamus, buku ini membantu Anda mengenal ribuan kosakata Mandarin beserta terjemahannya. Menariknya lagi, kamus yang dulunya identik dengan buku tebal dan monoton, kini tampilannya sudah tampak lebih modern.
Dalam hal memilih kamus sebagai buku pelajaran Bahasa Mandarin, hendaknya Anda menyesuaikan dengan kebutuhan dan usia. Sebab, muatan materi dalam kamus Bahasa Mandarin untuk anak-anak tentu tidak akan sama dengan kamus Bahasa Mandarin untuk dewasa. Begitu pula buku pelajaran Bahasa Mandarin khusus pemula, tidak mungkin sama dengan buku pegangan buat tingkat lanjut.
Supaya kamus tersebut berfungsi efektif dalam proses belajar Anda, maka jangan asal pilih kamus. Tak sedikit yang beli kamus Mandarin hanya karena tertarik kulit luarnya saja. Padahal muatan materinya tidak seperti yang Anda butuhkan.
Contents
4 Pedoman dalam Memilih Kamus Mandarin
Ada 4 pedoman yang bisa jadi landasan dalam memilih kamus Mandarin, terutama jika Anda seorang pembelajar autodidak. Apa saja 4 pedoman tersebut? Berikut lebih jelasnya:
Kamus Bermuatan Hanzi dan Piyin
Kamus bahasa asing pasti dilengkapi dengan terjemahan. Bahasa terjemahannya tergantung di negara mana kamus tersebut didistribusikan. Misal, kamus Bahasa Mandarin-Indonesia. Bahkan ada juga yang menambahkannya sekaligus dengan Bahasa Inggris.
Tetapi, khusus untuk buku pelajaran Bahasa Mandarin berupa kamus, sekadar dilengkapi dengan terjemahan saja tidaklah cukup. Sebaiknya, pilih kamus Mandarin yang sudah ada Hanzi dan Piyin di dalamnya.
Apa sih Hanzi dan Piyin itu?
Di kalangan pemula, Hanzi dan Piyin memang asing terdengar. Padahal kedua sebutan itu sangat erat kaitannya dengan Bahasa Mandarin yang akan Anda pelajari nanti.
- Hanzi adalah karakter dalam penulisan Mandarin. Salah satu alasan mengapa Bahasa Mandarin itu rumit adalah jumlah Hanzi yang begitu banyaknya. Aslinya Hanzi berjumlah sekitar 90-10 ribu karakter. Bayangkan saja semua itu harus Anda hafal di luar kepala. Untungnya, hanya sekitar setengahnya saja yang umum terpakai dalam percakapan sehari-hari.
- Pinyin adalah pelafalan atau cara membaca karakter Hanzi. Dalam kaidah Bahasa Mandarin, pinyin terbagi atas tiga bagian yakni, Yinmu (huruf vokal), Shengmu (huruf konsonan), dan Shendiao (Nada).
Di Liuliwaiyu, kami merekomendasikan murid-murid memiliki kamus Mandarin-Indonesia lengkap dengan terjemahan, Hanzi, dan Pinyin sekaligus sebagai pegangan mereka saat belajar. Selain mempermudah mereka dalam belajar, kamus lengkap begitu lebih praktis membawanya daripada buku pelajaran Mandarin dengan materi terpisah-pisah. Mungkin cara yang kami anjurkan pada murid bisa Anda tiru jika ingin belajar Bahasa Mandarin autodidak.
Jumlah Muatan Kosakata dan Tahun Terbit
Salah satu kriteria kamus berkualitas adalah seberapa banyak kosakata yang tersaji di dalamnya. Semakin banyak kosakatanya, semakin layak kamus tersebut menjadi buku penunjang belajar.
Umumnya, penerbit mencantumkan jumlah kosakata di bagian sampul luar kamus-kamus Mandarin terbitannya. Dengan begitu, kita sudah tahu berapa jumlah kosakata dari kamus tersebut tanpa harus membuka/merusak segel buku.
Namun, fokus sebaiknya tidak terhenti pada jumlah kosakata kamus Mandarin saja. Cek juga tahun terbitannya. Mungkin bisa saja pengetahuan baru bagi Anda, bahwa kamus juga memiliki masa “kedaluwarsa”.
Mengapa demikian?
Sebab ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Beberapa kosakata bisa saja bertambah atau bahkan tidak berlaku lagi. Untuk menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada, biasanya kamus harus diperbaharui setiap tahun. Semakin tinggi tahun terbitan maka semakin update isi kamus tersebut.
Bagaimana dengan jumlah halaman kamus? Apakah itu bagian yang harus kita pertimbangkan juga dalam memilih kamus Mandarin?
Khusus untuk jumlah halaman, tidak ada aturan mutlak untuk itu. Ketebalan kamus atau buku pelajaran Bahasa Mandarin apapun tidak bisa jadi penentu seberapa sarat materi di dalamnya. Sebab, tiap buku menggunakan font size dan layout yang berbeda-beda. Kedua hal tersebut dapat mempengaruhi ketebalan buku.
Dalam rangka penghematan pemakaian kertas dan menekan harga jual buku, maka umumnya buku-buku zaman sekarang tidak lagi setebal dulu. Tata letak dan pemilihan font size diatur sedemikian rupa agar buku tidak terlalu tebal tanpa mengurangi bobot muatan materinya. Jadi, jangan sampai terkecoh dengan jumlah halaman atau ketebalan kamus ya.
Kategori Usia Pembaca
Setiap kamus punya target pembaca berbeda-beda tergantung kelompok usia. Pengelompokan usia pembaca ini gunanya untuk menyesuaikan dengan bobot materi di dalam buku. Walau sama-sama berstatus sebagai basic learner atau pemula, namun kepadatan materi untuk usia anak-anak dengan dewasa tetap tidak sama.
Pengelompokan usia pembaca juga bertujuan untuk menyesuaikan antara tampilan buku dengan ketertarikan pembaca. Anak-anak tentu lebih tertarik pada kamus bergambar dengan teks berwarna-warni. Sedangkan orang dewasa justru sebaliknya.
Jenis Kebutuhan
Dalam memilih buku pelajaran Bahasa Mandarin atau kamus Anda juga wajib berpedoman pada jenis kebutuhannya. Ada banyak alasan orang membutuhkan kamus Bahasa Mandarin:
- Sebagai referensi belajar sehari-hari.
- Sebagai buku penunjang untuk mengikuti tes khusus.
- Sekadar melengkapi koleksi buku Mandarin.
Beberapa jenis kamus Mandarin memang ada yang dikhususkan untuk persiapan mengikuti ujian atau sertifikasi. Umumnya bermuatan materi-materi yang erat kaitannya dengan soal-soal ujian. Jadi, sedikit banyak Anda bisa dapat gambaran bagaimana soal-soal yang biasa muncul dalam ujian HSK, YTC, maupun BCT.
Ada juga kamus yang menyisipkan materi-materi percakapan Mandarin di dalamnya. Kamus seperti ini masih tergolong relevan untuk seorang pemula. Sebab, lebih banyak mencontohkan dialog-dialog pendek yang mudah diingat dan dipahami. Bahkan umum digunakan orang Mandarin dalam keseharian. Jadi, pemula bisa sambil melatih lidahnya agar tidak kaku saat bicara dalam Bahasa Mandarin.
Berkat adanya buku pelajaran Bahasa Mandarin ataupun kamus, semua orang bisa belajar Bahasa Mandarin baik secara autodidak maupun kursus. Berapa lama waktu yang kita perlukan untuk mencapai tingkat fasih, semua kembali pada ketekunan masing-masing. Semakin konsisten belajar, semakin cepat fasihnya.