Pilih Mana, Belajar dengan Native Speaker Mandarin atau Tutor Lokal

Banyak yang bilang, kalau ingin cepat fasih Bahasa Mandarin maka harus rajin ngomong native speaker Mandarin langsung. Pendapat tersebut memang ada benarnya, namun tentu ada pengecualian lainnya juga.

Kita cek ya ulasannya, seperti berikut ini.

Seberapa Tinggi Tingkat Kemampuan Anda Berbahasa Mandarin

Native speaker Mandarin adalah penutur asli dari bahasa Mandarin itu sendiri. Lebih jelasnya lagi, orang tersebut mengenal dan aktif menggunakan Bahasa Mandarin sejak kecil sampai besar. Kefasihannya terbentuk secara turun temurun dan segenap kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Itu mengapa kemampuan berbahasa Mandarinnya lebih mumpuni.

Native speaker berkontribusi besar terhadap kemajuan murid yang sedang belajar bahasa asing. Itu mengapa sebagian tempat kursus menggaet native speaker sebagai tenaga pengajar sekalipun bayarannya lebih mahal daripada tutor lokal. Hanya saja native speaker belum cocok untuk basic learner atau pemula.

Rerata native speaker Mandarin tidak fasih berbahasa Indonesia. Hal itu menyulitkan pemula untuk memahami perkataan native speaker. Akibatnya komunikasi antara murid dengan native speaker tidak lancar.

Idealnya native speaker ditujukan untuk murid tingkat lanjut (advance) atau sekurang-kurangnya tingkat menengah (intermediate).

Latar Belakang Pendidikan Native Speaker

Sekalipun penutur asli namun bila latar belakangnya bukan seorang pendidik maka belum tentu bisa mengajarkan Anda Bahasa Mandarin. Apalagi jika tidak punya pengalaman mengajar sebelumnya, kemungkinan besar kurang berdampak signifikan terhadap perkembangan belajar murid.

Native speaker yang mencecap pendidikan di bidang linguistik jauh lebih bisa diandalkan daripada yang tidak. Selain fasih berbahasa, mereka juga paham cara mengajarkan murid secara bertahap. Jadi, belum tentu belajar dengan native speakernya langsung bikin Anda cepat fasih ngomong Bahasa Mandarin ya.

Perbandingan antara Native Speaker Mandarin dengan Tutor Lokal

Perbandingan antara Native Speaker Mandarin dengan Tutor LokalĀ 

Sebenarnya tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk antara native speaker dengan tutor lokal. Tidak ada native speaker atau tutor lokal yang sempurna 100%. Namun, Selama keduanya fasih berbahasa Mandarin dan punya skill mengajar, Anda pasti bisa belajar dengan mereka sampai fasih.

Nah, perbandingan berikut ini antara native speaker dan tutor mungkin bisa jadi bahan pertimbangan Anda dalam menilai:

Perbendaharaan Kosakata Mandarin

Pastinya perbendaharaan kosakata native speaker lebih kaya daripada tutor lokal. Sebabnya jelas, karena native speaker menjadikan Bahasa Mandarin sebagai bahasa ibu (bahasa pertama yang digunakan dalam berkomunikasi). Bahkan kosakata native speaker bukan cuma yang ada di dalam kamus Mandarin, melainkan kosakata nonbaku yang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan setempat. Istilah lainnya bahasa slang.

Ini yang sulit menirunya oleh tutor lokal. Penguasaan kosakata tutor lokal tentu tidak sebanyak penutur aslinya. Namun suatu kewajaran mengingat Bahasa Mandarin bukan bahasa pengantar utama tutor lokal dalam keseharian.

Teknik Pelafalan Bahasa Mandarin

Dari segi teknik pelafalan, umumnya native speaker lebih sempurna daripada tutor lokal. Native speaker lebih paham bagaimana cara melafalkan sebuah kata sesuai dengan ucapan aslinya.

Anda perlu tahu, dalam Bahasa Mandarin terdapat 4 ragam bunyi pengucapan. Lain bunyi bisa membuat makna suatu kata jadi berbeda. Mahir dalam pelafalan tidak cukup hanya dengan mengikuti kurus, melainkan dengan kebiasaan berbicara Mandarin.

Pengetahuan Tentang Budaya Tiongkok

Sebagai penutur asli, native speaker memiliki pengetahuan lebih banyak tentang budaya asli negerinya. Setiap negara punya beberapa tingkatan berbahasa: halus, biasa, dan kasar. Penggunaannya menyesuaikan pada siapa kita berbicara atau sesuai dengan adat setempat. Di sini native speaker lebih tahu bagaimana membawa sebuah bahasa dalam suatu percakapan.

Tidak menutup kemungkinan sebagian tutor lokal memiliki pengetahuan yang sama. Entah itu berdasarkan pengalaman tinggal di negara-negara yang menggunakan Bahasa Mandarin atau frekuensi interaksi dengan orang Tiongkok. Hanya saja, mungkin tidak sedetail native speaker. Meski demikian pemahaman tutor lokal mengenai budaya tidak sesempurna orang dari keturunan leluhur bahasa tersebut.

Latar Belakang Pendidikan

Kami tegaskan sekali lagi, native speaker belum tentu berlatar pendidikan Bahasa Mandarin. Kemampuannya berbahasa Mandarin terbentuk secara alami, sesuai dengan bahasa pengantar yang digunakan oleh keluarga atau leluhurnya, bukan dari pengalaman belajar. Sedangkan tutor lokal umumnya berlatar belakang sarjana pendidikan Bahasa Mandarin.

Perbedaan tersebut sedikit-banyak mempengaruhi bagaimana cara mereka mengajar. Orang yang pernah mengenyam ilmu pendidikan, umumnya lebih terlatih dalam menyampaikan suatu materi. Sehingga murid lebih cepat memahaminya.

Latar belakang pendidikan juga berpengaruh terhadap sikap seorang pengajar terhadap murid serta cara pendekatannya. Lain murid, lain pula karakternya. Lain karakter, lain pula metode pendekatannya. Skill seperti itu belum tentu dimiliki oleh native speaker yang bukan berlatar belakang pendidik.

Intensitas dalam Komunikasi

Setiap orang yang ingin mengasah kemampuan Bahasa Mandarin memang harus membiasakan diri berkomunikasi dengan native speaker. Cara ini bukan hanya bisa membuat Anda jadi lebih fasih, tapi juga menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri.

Tetapi, pada praktiknya intensitas murid dalam berkomunikasi lebih banyak pada tutor lokal. Sebab, tutor lokal dinilai lebih pandai mengimbangi diri dengan kemampuan muridnya atau sewaktu-waktu menyelinginya dengan Bahasa Indonesia. Dengan begitu murid yang belum fasih, masih bisa mengikuti percakapan dan memahami artinya.

Kedekatan Emosional

Dari segi kedekatan emosional, berguru dengan orang dari rumpun yang sama biasanya lebih nyaman. Kesamaan tradisi membuat hubungan tutor dengan murid tidak terlalu canggung. Sehingga tutor serasa jadi teman dan proses belajar berlangsung menyenangkan.

Ada perbedaan rasa ketika kita berguru dengan orang asing. Sebab perbedaan tradisi tak jarang menumbuhkan kekakuan antara dua belah pihak. Apalagi native speakernya kurang pandai membaur dengan para murid. Ini bisa berdampak negatif dengan suasana belajar kelak.

Gaji

Bagaimana perbandingan dari segi pembayaran atau gaji? Sudah tentu terdapat perbedaan antara kedunya. Pada umumnya, native speaker mendapat bayaran/gaji lebih besar daripada tutor lokal. Sebab, mereka didatangkan langsung dari Tiongkok, Singapura, atau Taiwan. Sedangkan tutor lokal sebaliknya. Bahkan, banyak tutor lokal yang berstatus fresh graduate sehingga mereka fokus mencari pengalaman mengajar daripada gaji besar.

Sudah jelas bagaimana perbandingan antara native speaker dengan tutor lokal, bukan. Bila Anda ingin kursus Bahasa Mandarin yang ada tutor lokal dan native speakernya sekaligus, tidak ada salahnya mencoba les privat mandarin atau group di Liuliwaiyu. Temukan pengalaman belajar Bahasa Mandarin menyenangkan bersama kami.